Biografi Ratu Atut Chosiyah

Siaakah sebenarnya Hj. Ratu Atut Chosiyah yang sebagai gubernur Banten dan bagaimana profil dan biodata lengkap hingga ia menjadi Gubernur Wanita Indonesia pertama kali, tepatnya tanggal 4 Januari 2007 silam dengan Surat keputusan presiden (Kepres) Presiden Susilo Bambang Bambang Yudoyono (SBY)

Dalam surat tersebut meminta agar DPRD mengagendakan dan menetapkan rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih, yakni Ratu Atut Chosiyah.

Meski sekarang lagi menjadi tersangka sebuah kasus setidaknya kita tahu siapah Ratu Atut dan bagaimana ia memulai karir serta bisnisnya di negeri Indonesia dari Banten tersebut.

Berikut Biografi, Profil dan Biodata Ratu Atut Chosiyah

Ratu-Atut-Chosiyah

Nama Lengkap: Hj. Ratu Atut Chosiyah, S.E.
Lahir: 16 Mei 1962 (Umur 51 tahun)
Tempat: Ciomas, Serang (Banten)
Partai politik: Golongan Karya
Suami: Hikmat Tomet
Agama: Islam
Nama Ayah: Haji Tubagus Chasan Sochib
Nama Ibu: Hajjah Wasiah
Jumlah Saudara: 3 (Anak Sulung)

Ratu Atut menjalani masa kecil, tumbuh dan berkembang bersama lingkungan masyarakat agraris dan agamis. Ia menamatkan Sekolah Dasar di kampungnya dan melanjutkan pendidikannya (SMP, SMA, Perguruan Tinggi) di Kota Bandung.

Awal Mula Karir Bisnis Atut CH.

Di Kota Kembang ini pula, ia mulai merintis bisnisnya: berawal dari usaha kecil-kecilan sebagai supplier alat tulis dan kontraktor, kemudian berkembang pesat ke berbagai bidang, terutama perdagangan dan kontraktor. Sebagai pengusaha, Ratu Atut pernah menduduki sejumlah jabatan prestisius, antara lain: Ketua Kama Dagang dan Industri Daerah (KADINDA) Provinsi Banten, Ketua Asosiasi Distributor Indonesia (ARDIN) Provinsi Banten dan aneka organisasi lain.
Selama lima tahun Hj. Ratu Atut Chosiyah di pemerintahan, telah banyak pembangunan dan kemajuan di berbagai bidang. Hal itu bisa dilihat dari indikator-indikator ekonomi dan sosial selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2001 pertumbuhan ekonomi Banten meningkat dari 3,72% menjadi 5,33% di tahun 2002 dan terus meningkat di tahun 2003 dan 2004 yang masing-masing mencapai 5,62% dan 5,81%. Di tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten kembali meningkat sekitar 6%. Bahkan di tahun 2006 Pemerintah Provinsi Banten, dibawah kepemimpinan Plt. Gubernur Hj. Ratu Atut Chosiyah, menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6%.

Sebagai putri Banten, Ratu Atut merasa terpanggil untuk membangun Provinsi Banten, yang terbentuk pada pertengahan tahun 2001, dengan terlibat langsung sebagai pemegang kebijakan dalam pemerintahan. Ia terjun ke dunia birokrasi dengan mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten periode 2002–2007. Dalam pemilihan di DPRD Banten, Ratu Atut bersama calon gubernur Djoko Munandar terpilih untuk memimpin Provinsi Banten. Pada tanggal 11 Januari 2002, Hj. Ratu Atut Chosiyah resmi menduduki jabatan Wakil Gubernur Banten. Dan pada awal tahun 2006, ia dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Banten.

Di tengah kesibukannya, istri H. Hikmat Tomet tak melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan seorang ibu yang harus mendidik dan membesarkan ketiga anaknya. Pengakuan atas kesuksesannya sebagai seorang ibu, pengusaha dan pemimpin pemerintahan, tampak dari sejumlah penghargaan yang diterimanya, seperti : “Anugrah Citra Perempuan Indonesia” di bidang sosial dan wirausaha dari Yayasan Pesona Indonesia, serta Anugrah Citra Kartini 2003 dari Yayasan Prestasi Indonesia.

Salah satu proyek andalan dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi adalah pembangunan Pelabuhan Bojonegara yang akan melengkapi dua pelabuhan besar yang sudah ada: Pelabuhan Penyembrangan Merak dan Pelabuhan Barang Cigading. Proyek Pelabuhan Bojonegara seluas 350 hektar ini rencanaya akan beroperasi pada tahun 2010 dan akan sangat signifikan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten.
Demikian sekilas tentang Biografi lengkap Ratu Atut Chosiyah yang bisa dijadikan seri bacaan tentang Gubernur Banten yang lagi terkendala tentang kasus yang menimpanya.

sumber: wikipedia.org

0 Comments