Pengertian Puisi, Macam dan Jenisnya

Banyak pengertian macam dan Jenis Puisi baik menurut para ahli hingga dalam analisis wacana bahasa dan sastra dalam bidang keilmuan lingusitik.

Namun demikian, karya kreatif yang berupa puisi mempunyai arti tersendiri sebagai ejawantah tentang eksplorasi jiwa-jiwa pembebasan dengan proses yang panjang

kumpulan puisi-jenis-macamBaca referensi lain di Blong , diantaranya:

 

Inilah Pengertian Puisi menurut Para Ahli bidang Keilmuan Puisi

Pengertian Puisi Menurut Herbert Spencer
Puisi merupakan bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan (via Waluya 1995:23).
Pengertian Puisi Menurut Herman J. Waluya
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya (1995:25).
Pengertian Puisi Menurut Sapardi Djoko Damono
Puisi adalah sebentuk cara untuk mengungkapkan sesuatu yang banyak dengan cara yang paling sedikit (via Ebo, 2003:69).

Sedangkan Macam-macam Puisi dalam bidang sastra Indonesia terbagi menjadi 2 yakni pusi lama dan puisi baru. Perpuisian yang ada di Indonesia menurut para ahli measih menjadi perdebatan antara puisi lama dan puisi baru. Apa yang disebut ‘puisi lama’ itu pun masih tetap diapresiasi dan diproduksi sampai saat ini, misalnya pantun, tetap dilestarikan dan diproduksi dalam tradisi lisan masyarakat Indonesia. Di samping itu, puisi baru juga tidak bisa melepaskan puisi lama karena ia bisa jadi ilham yang penuh keindahan untuk digarap.

Nah, sekarang dalam bidang puisi dari pengertian dan macamnya, banyak jenis puisi yang berkembang di Indonesia. Tentunya kita juga harus memahami jenis apa saja puisi yang ada di Indonesia hingga saat ini. Ada beberapa jenis Puisi yang dirangkum oleh Waluyo (1995:135).

Jenis-Jenis Puisi dalam Bahasa dan Sastra Indonesia diantaranya:

1. Puisi Naratif, Lirik, dan Deskriptif

Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang akan disampaikan, maka puisi dapat diklasifisikasikan menjadi berikut ini.
a.Puisi naratif.
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair, baik secara sederhana, sugestif, atau kompleks. Puisi naratif diklasifikasikan lagi menjadi balada, romansa, epik, dan syair. Balada adalah jenis puisi yang berisi cerita tentang orang-orang perkasa, tokoh pujan, atau orang-orang yang menjadi pusat perhatian. Salah satu contohnya adalah Balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya W.S. Rendra.
b.Puisi lirik.
Dalam puisi lirik, penyair tidak bercerita. Puisi lirik merupakan sarana penyair untuk mengungkapkan aku lirik atau gagasan pribadinya (Waluyo, 1995:136). Elegi, ode, dan serenada bisa dikategorikan ke dalam jenis ini. Elegi banyak mengungkapkan perasaan duka atau kesedihan, serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan, sedangkan ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaaan (Waluyo, 1995:136).
c.Puisi deskriptif.
Dalam puisi deskriptif, penyair memberi kesan terhadap suatu peristiwa atau fenomena yang dipandang menarik perhatian penyair (Waluyo, 1995:137). Jenis puisi yang dapat dikategorikan ke dalam jenis ini adalah satire, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik.

2.Puisi Kamar dan Puisi Auditorium
Istilah puisi kamar dan puisi auditorium dipopulerkan oleh Leon Agusta dalam buku kumpulan puisinya, Hukla. Puisi kamar ialah puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja. Contoh dan Kumpulan Puisi kamar lebih berisi perenungan sehingga pemaknaannya bisa dicapai lewat pemikiran yang tenang. Kebanyakan puisi Sapardi Djoko Damono bisa dikategorikan dalam jenis puisi kamar.

3.Puisi Fisikal, Platonik, dan Metafisikal
Puisi fisikal berisi pelukisan kenyataan yang sebenarnya, apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh penyair. Puisi-puisi naratif, balada, puisi impresionistik, dan puisi dramatis biasanya merupakan puisi fisikal (Waluyo, 1995:138).
Puisi platonik adalah puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yan bersifat spiritual atau kejiwaan. Puisi tentang ide, cita-cita, dan cinta luhur dapat dinyatakan sebagai puisi platonik.
Puisi metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca merenungkan kehidupan atau ketuhanan. Puisi religius di satu sisi dapat dinyatakan sebagai puisi platonik (menggambarkan ide atau gagasan penyair), dan di sisi lain dapat juga disebut sebagai puisi metafisik (mengajak pembaca merenungkan kehidupan atau ketuhanan). Sebagai contoh dan berbagai kumpulannya, puisi-puisi yang ditulis oleh A. Mustofa Bisri selain sebagai puisi platonik, juga merupakan puisi metafisik.

Nah, Berbagai definisi, Macam-macam, dan tersedia secara lengkap pada bidang Bahasa dan Satra Indonesia baik sebagai referensi makalah atau sebagai contoh dan kumpulan jenis puisi.

0 Comments